Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) dan Applied Approach (AA) merupakan program pelatihan yang dirancang Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi untuk peningkatan kompetensi pedagogik bagi para dosen. PEKERTI ditujukan untuk dosen muda, sedangkan AA ditujukan untuk dosen senior. Pada tahun 2005 PAU PPI UT yang ditunjuk DIKTI sebagai koordinator PEKERTI-AA mulai menggagas rekonstruksi program PEKERTI-AA. Hasil rekonstruksi tersebut diterbitkan dalam Buletin PEKERTI-AA yaitu: penggabungan 2 program PEKERTI dan program AA menjadi satu program terpadu.

Sejak tahun 2000, dengan Terbitnya SK Mendiknas No. 232/U/2000 dan 045/U/2002, telah terjadi perubahan fundamental pada kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia dari Kurikulum Nasional (KURNAS)/Kurikulum Berbasis Isi (KBI) menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pengembangan KBK dewasa ini juga harus mengacu pada UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Presiden No. 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), serta Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Semua ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi yang memenuhi kualifikasi yang menjadi tuntutan pasar/dunia kerja dan perubahan mendasar dalam bidang pendidikan, yaitu tentang paradigma pengetahuan, mengajar, dan belajar. Oleh karena itu, pembekalan para dosen untuk menerapkan paradigma baru dalam pendidikan tinggi merupakan suatu keharusan sesuai dengan amanat undang-undang dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.

Di samping itu, kebijakan pelaksanaan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (Permendikbud nomor 3 Tahun 2020) harus diintegrasikan juga di dalam materi pembelajaran Pekerti-AA. Kebijakan terbaru Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang memasukkan komponen revolusi industri 4.0 dalam kurikulum dan pembelajaran mendorong LP3 Unsrat untuk membenahi kurikulum Pekerti-AA.


Mata kuliah farmasi fisika berisi pokok-pokok bahasan konsep dasar sifat fisikokimia molekul obat, kinetika, orde reaksi,kelarutan dan faktor yang mempengaruhinya, difusi dan disolusi, stabilitas (fungsi dan penentuannya), pengertian fenomena antar permukaan dan penentuan tegangan permukaan, sistem dispersi (koloid, emulsi, dispersi padat), pengertian rheologi dan viskositas serta hubungannya dalam farmasi, mikromeritik, sifat-sifat fisika senyawa berbentuk serbuk

CPL:

Peserta mampu mengimplementasikan metode pembelajaran Pemecahan Kasus (Case Method) atau Pembelajaran Kelompok Berbasis Projek (Team-Based Project)


Salah satu jenis bahan ajar ialah buku ajar. Buku ajar ialah bahan ajar yang ditulis oleh dosen sebagai pegangan mahasiswa untuk belajar suatu mata kuliah dan sudah diterbitkan. Buku ajar, di samping sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah seorang dosen sebagai peneliti, pengabdi kepada masyarakat, serta pendidik juga merupakan bentuk disimilasi ilmiah untuk suatu bidang ilmu.

Sebagai salah satu jenis bahan ajar, buku ajar memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses pembelajaran karena dapat menjadi sumber referensi dan materi pengayaan suatu mata kuliah. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran mandiri sebagai wujud pelaksanaan pembelajaran SCL akan dapat terlaksana dengan baik.

Dengan demikian, harapan bahwa setiap dosen dapat mengembangkan bahan ajarnya, baik berupa modul pembelajaran, modul e-learning, diktat, penuntun praktikum dapat ditingkatkan menjadi buku ajar serta diterbitkan oleh satu penerbit. Kendala yang dihadapi pada saat ini ialah pembiayaan dalam penyusunan dan penerbitannya. Oleh karena itu hibah penyusunan buku ajar penting untuk disediakan.